AganSista boleh percaya atau tidak percaya karena memang saat sesuatu yang dibahas adalah mitos lama maka akan sangat sulit untuk dilakukan pembuktian. emang masih wangi ya bunga kering 06-07-2022 17:15 . provocator3301 memberi reputasi. 2. Kutip Balas. TS masnukho . 06-07-2022 17:23 . Aktivis Reg. Lampung Posts: 76,023 #8.
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 182015 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d8510b0bba1b8a9 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
- Memiliki kulit yang kering memang bisa membuat seseorang menjadi kurang nyaman. Selain jadi mudah iritasi, kulit yang kering dalam jangka panjang lebih berisiko untuk mengalami tanda penuaan seperti garis halus dan keriput. Untuk mengembalikan kelembapan kulit, biasanya seseorang akan merawatnya menggunakan produk body and skincare yang diklaim ampuh utuk mengatasi permasalahan kulit kering. Rawat Kulit Kering dengan Skincare yang Bisa Kamu Dapatkan di Sini. Namun, tidak jarang seseorang masih merasa cara yang dilakukannya belum berhasil dan masih merasa kulitnya tetap kering. Nah, jika kamu mengalami hal yang sama, sebaiknya ketahui dulu apa saja penyebab kulitmu menjadi kering, agar penanganan yang dilakukan bisa lebih tepat. Lalu apa saja penyebab kulit menjadi kering? Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini TribunShopping telah merangkum informasinya hanya untukmu 1. Paparan Sinar Matahari Ilustrasi seorang wanita yang beraktivitas di bawah terik matahari. jika dilakuka terlalu berlebihan bisa membuat kulit menjadi kering karena kehilangan kelembapan alamiya. Penyebab kulit kering yang pertama adalah karena paparan sinar matahari berlebih. Paparan sinar matahari ternyata juga bisa membuat kulit mengalami dehidrasi dan menjadi kering. Hal ini terjadi karena sinar ultraviolet mampu menembus jauh ke bawah permukaan kulit. Akibatnya, kulit kehilangan kelembapan alaminya. Untuk mencegah hal ini terjadi, kamu harus rutin mengaplikasikan pelembap dan susncreen sebelum memulai aktivitas, dan jangan lupa melakukan re-apply susncreen kembali setiap 2 jam. 2. Suhu Udara yang Ekstrim Ilustrasi suhu udaea ekstrim yang sangat panas bisa membuat kulit menjadi kering. Penyebab kulit kering selanjutnya adalah perubahan suhu yang ekstrim, salah satunya suhu yang terlalu panas atau pun terlalu dingin. Suhu panas dapat menurunkan tingkat kelembapan yang dimiliki kulit, sehingga dapat memicu kulit yang terasa kering dan gatal, begitu juga suhu udara yang sangat dingin. Bahkan, suhu udara yang terlalu panas juga dapat menyebabkan ruam hingga kulit yang mengelupas pada beberapa kasus. Pada saat udara dingin pun, tidak jarang seseorang bahkan harus lebih sering menggunakan pelembap kulit dan bibir, karena jika tidak, kulit bisa menjadi kaku dan tidak nyaman untuk digerakkan. Baca juga Review SOMETHINC Bakuchiol Oil Serum, Pengganti Retinol Aman untuk Remaja dan Ibu Hamil 3. Dehidrasi atau Kurang Air Minum Ilustrasi minum air putih untuk memberikan hidrasi pada tubuh dan kulit, mencegahnya menjadi kering. Unsplash / engin akyurt Tahukah kamu, menjaga kelembapan tubuh dari dalam juga sangat diperlukan. Caranya adalah dengan cukup mengonsumsi air mieral setiap harinya Ketika kebutuhan air di kulit tidak terpenuhi dengan baik, maka sel-sel kulit akan mengalami dehidrasi. Padahal, salah satu kunci kulit yang lembap adalah hidrasi yang baik. Jika kadar air dalam kulit terjaga, maka kulit wajah akan menjadi lebih lembap, kenyal, dan awet muda. Sebaliknya, jika kulit mengalami dehidrasi, maka kulit wajah akan menjadi kering, tampak kusam, mudah meradang, dan wajah tampak menua. Penyebab dehidrasi sendiri selain kurangnya asupan air mineral adalah gaya hidup yang tidak sehat. Rutin mengonsumsi minuman beralkohol, terlalu banyak mengonsumsi kafein, merokok, dan kurang tidur dapat menjadi penyebab kulit yang kering. Asupan cairan tubuh yang tidak mencukupi, baik dari air putih maupun dari konsumsi sayuran dan buah-buahan, juga akan memicu dehidrasi. Jadi, ubahlah gaya hidupmu menjadi lebih baik dan sehat. 4. Skin Barrier yang Rusak Ilustrasi kulit kering karena skin barrier yang rusak, bisa diatasi dengan pengguaan produk skincare yang tepat. Salah satu tanda bahwa skin barrier di kulit rusak adalah kulit yang kering. Saat skin barrier rusak, kulit akan kehilangan kemampuannya untuk menjaga kelembapan kulit sehingga kandungan air di kulit dengan mudah menguap ke udara. Selain itu, agresor lingkungan seperti sinar UV dari matahari, partikel polusi, dan radikal bebas akan dengan mudah memapar kulit wajah, membuat kulit iritasi, meradang, bahkan infeksi. Tetapi tenang, karena skin barrier yang rusak masih bisa diperbaiki, dengan menggunakan produk-produk skincare yang tepat. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa beberapa varian face oil dari tumbuhan dapat membantu memperbaiki skin barrier dan mencegah kulit wajah kehilangan kelembapannya. 5. Kebiasaan Menggosok Kulit Ilustrasi wanita sedang menggosok badan menggunakan produk scrub, jika dilakukan berlebihan bisa menyebabkan kulit menjadi kering. Perlu kamu ketahui, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Termasuk juga terlalu sering menggosok kulit dengan spons atau scrub saat mandi atau terlalu kencang menggosok badan dengan handuk setelahnya juga dapat menyebabkan kulit kering. Hal itu karena, ketika digosok terlalu sering dan kencang, kelembapan di permukaan kulit akan berkurang. Jadi, cobalah untuk tidak terlalu sering menggosok kulit dan keringkan tubuh secara lembut dengan handuk setelah mandi. Baca juga Kulit Kering dan Dehidrasi? Kembalikan Kelembapannya dengan 5 Pilihan Hydrating Toner Ini 6. Penggunaan Sabun dan Deterjen yang Keras Ilustrasi mandi dengan produk sabun yang tinggi sulfate dan menyebabkan kulit menjadi kering. Sabun, deterjen, dan produk pembersih berbahan keras mengandung berbagai zat kimia yang dapat menghilangkan kelembapan kulit, karena biasanya dilengkapi dengan bahan pembersih yang disebut surfaktan. Surfaktan adalah zat pembersih yang memiliki pH basa. Produk-produk yang memiliki pH basa bisa merusak lapisan terluar kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Kulit pun akhirnya menjadi kering dan mudah mengalami iritasi. Jadi, cara terbaik yang bisa kamu lakukan untuk mencegah kulit kering terjadi karena penyebab yang satu ini, pastikan kamu memilih sabu dengan formula yang mild, sehingga lembut di kulit. Baca juga 5 Rekomendasi Body Scrub untuk Kulit Kering, Normal Hingga Sensitif 7. Salah Memilih Produk Body and Skincare Ilustrasi produk body and skincare yang harus disesuaikan dengan kebutuhan kulit. Penyebab kulit menjadi kering yang terakhir adalah karena kamu salah memilih produk body and skincare. Umumnya, menggunakan produk skincare atau kosmetik yang tidak sesuai seringkali dikaitkan dengan masalah kulit seperti jerawat atau komedo. Namun tidak hanya itu saja, keliru menggunakan produk kecantikan dan perawatan juga dapat menyebabkan kulit wajah menjadi kering. Banyak sebab mengapa kulit menjadi kering akibat menggunakan produk tertentu misalnya, ingredients atau kandungan yang tidak cocok, kandungan parfum dalam suatu produk, dan lainnya. Jadi, pastikan kamu memilih dan menggunakan produk body and skincare yang sesuai dengan kebutuhan kulitmu. Agar lebih tepat, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter kecantikan mengenai produk yang tepat untuk kebutuhan kulitmu.* RIRIN / Selanjutnya
Bisakarena goresan benda tajam, jatuh, atau penyebab-penyebab lainnya. Namun mungkin anda belum tahu penyebab luka tidak lekas kering. Kecepatan penyembuhan luka pada beberapa orang ini berbeda. Ada yang cepat dan lekas kering. Tapi ada orang yang sering mengalami luka tidak lekas kering. Jika Anda seperti itu harap berhati-hati.
Kulit kering menjadi permasalahan banyak orang. Kulit kering sendiri adalah sebuah kondisi dimana kulit kehilangan kelembapannya. Terjadinya pandemik serta adanya peralihan pola kebiasaan baru, membuat tiap-tiap dari kita harus beraktivitas dengan lebih berhati-hati. Tanpa kita sadari, pola kebiasaan baru ini ternyata menjadi salah satu penyebab munculnya masalah kulit kering. Melalui virtual press conference yang diadakan oleh ZEN dengan tajuk “ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek” pada Jumat 12/11/2021 kemarin, Widodo, SpKK sebagai seorang Dermatologist, menjelaskan secara detail mengenai permasalahan kulit Selama pandemik berlangsung, permasalahan kulit kering semakin meningkatVirtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaAwareness mengenai kulit kering semakin meningkat selama masa pandemik, sejalan dengan semakin meningkatnya pula permasalahan kulit kering yang terjadi di sekitar kita. Dr. Arini selaku dermatologist, menjelaskan bahwa terdapat peningkatan kasus kulit kering selama tahun 2020, jika dibandingkan dengan tahun 2019. “Data hasil perbandingan tahun 2020 dan 2019, terdapat peningkatan masalah kulit kering sebanyak dua kali lipat. Jadi kita bisa lihat efek dari pandemik ini cukup jelas, akibat new normal,” jelas Arini. 2. Kebiasaan new normal apa aja sih, yang bikin kulit jadi kering?Virtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaPemakaian masker di masa pandemik ternyata memiliki efek domino terhadap masalah kulit kering. Arini menjelaskan bahwa karena memakai masker, banyak yang justru kekurangan cairan karena malas minum, akibat tidak mau repot membuka itu, banyaknya aktivitas yang dilakukan di dalam ruangan ber-AC juga membuat kulit menjadi kering. Ruangan yang ber-AC cenderung lebih kering, yang nantinya juga memengaruhi kelembapan juga menjelaskan bahwa, karena semakin banyak pekerjaan yang dikerjakan secara mobile, aktivitas tubuh yang dilakukan jadi berkurang, atau disebut juga sedentary. “Kita cuma duduk aja, aktivitas berkurang. Kelenjar minyak dan kelenjar keringat juga jadi lebih tidak aktif,” jelas Arini. Saat ini juga terjadi pelonggaran, akibat telah menurunnya kasus aktif COVID-19, di mana kita sudah mulai beraktivitas normal. Aktivitas ini juga ternyata meningkatkan kembali frekuensi kita untuk mandi dan membersihkan diri. 3. Faktor-faktor yang memengaruhi kulit keringVirtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaSelain kebiasaan-kebiasaan yang disebutkan di atas, terdapat juga faktor-faktor yang dapat menimbulkan masalah kulit kering. Ada faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang sulit untuk dikendalikan. Di dalamnya terdapat faktor usia, dan kesehatan. Arini menjelaskan bahwa orang yang memiliki penyakit yang mengharuskan untuk mengkonsumsi banyak obat, kulitnya akan cenderung lebih kering. Selain itu, faktor usia juga mempengaruhi. Pada dasarnya, semakin bertambahnya usia, kulit juga akan semakin kering. “Jadi secara natural, semakin bertambah umur, kelembapan kulit akan menurun akibat lemak di kulit yang semakin menurun. Kulit kering ini bisa dialami oleh semua usia, mulai dari anak-anak hingga lansia,” ujar Arini. Sementara untuk faktor eksternal yang paling mempengaruhi kulit kering adalah terkait dengan konsumsi air, suhu, temperatur serta kelembapan lingkungan, dan juga kebiasaan mandi. Baca Juga 5 Body Lotion dengan Harga di Bawah 50 Ribu, Cocok untuk Kulit Kering! 4. Hati-hati dengan barrier damageVirtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaSalah satu concern yang timbul akibat kulit kering adalah masalah barrier damage atau rusaknya pertahanan kulit. Barrier sangat penting karena kulit merupakan organ yang memproteksi tubuh dari berbagai macam bahaya. Bila barrier-nya rusak, kuman dan berbagai penyakit dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh. “Barrier yang utuh sangat penting untuk menjaga kelembapan kulit. Kalau barrier-nya rusak, penguapan kulit akan lebih mudah. Barrier damage ini kadang gak bisa kita lihat, tapi bisa kita rasakan. Misalnya kulit yang jadi lebih sensitif, agak kemerahan, bersisik, atau gatal,” jelas Arini. 5. Lantas apa sih yang harus kita lakukan untuk mencegah dan mengatasi kulit kering?Virtual Press Conference ZEN Ajak Kenali Kulit Kering Sekali Kresek. Jumat 12/11/2021. IDN Times/Annisa NisrinaYang harus ingat adalah bahwa kelembapan kulit dipengaruhi lipid atau lemak pada kulit, dan juga konten air di dalam kulit. Sehingga untuk menjaganya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama adalah harus memperhatikan lingkungan. Lingkungan yang ideal adalah yang temperaturnya humid, dan tidak terlalu dingin. Kedua adalah tentang kebiasaan mandi. Arini menjelaskan bahwa mandi yang dianjurkan adalah dua kali sehari, dengan durasi 5-15 menit. Selain itu, hindari juga mandi menggunakan air panas dan sabun yang harsh. Suhu air yang dianjurkan adalah sama dengan suhu tubuh, yaitu sekedar 36-37 derajat celcius. “Selanjutnya, bilas tubuh hingga bersih. Ini karena sabun tidak didesain untuk live on seperti moisturizer. Sabun didesain untuk dibersihkan setelah penggunaan. Jadi pastikan dia tidak tertinggal di kulit,” jelas Arini. Dan yang terakhir adalah jangan lupa gunakan moisturizer. Moisturizer ini sebaiknya digunakan saat kondisi kulit masih lembap. “Karena kita mau mengunci kelembapan kulit yang sudah terhidrasi dengan air, menggunakan moisturizer,” tutup Arini. itu dia 5 serba-serbi yang perlu kamu tahu tentang kulit kering. Setelah tahu, jangan lupa untuk merawat kulit kamu ya! Baca Juga Duo Kulit Kering dan Berminyak, Ini 7 Tips Merawat Kulit Kombinasi
Didalam aki kering juga ada cairan aki, tapi maintenance free," katanya pada ini. Bambang juga menjelaskan jika internal dari aki kering tertutup. Karena tidak ada lubang atau celah, sehingga penguapannya rendah. Maka dari itu tidak perlu melakukan isi air secara berkala pada aki kering seperti aki basah.
Beranda Article Bahaya Memakai Baju yang Tidak Kering Diupload pada 6 January 2020, 0159 PM Smart Laundry Musim hujan sudah tiba, dan akhir-akhir ini Smart Mom mungkin dibuat pusing oleh masalah jemuran yang susah kering. Padahal, banyak dari jemuran tersebut adalah baju yang digunakan secara teratur seperti seragam sekolah si kecil maupun baju kerja Smart Mom atau suami. Kalau Smart Mom punya mesin pengering, hal ini barangkali tidak jadi masalah besar. Tapi, bagaimana dengan Smart Mom yang tidak punya mesin pengering? Apakah baju yang masih belum kering tersebut harus dipaksa dipakaikan pada anak, suami, atau Smart Mom sendiri? Aduh, jangan sampai! Soalnya, ternyata ada berbagai masalah kesehatan yang bisa timbul karena mengenakan baju yang belum kering lho Smart Mom! Risiko Memakai Baju yang Belum Kering Memaksakan memakai pakaian yang masih belum kering bukan hanya bisa mengganggu karena bau apek yang tentu tidak sedap untuk dihirup, tapi juga kenyamanan pada tubuh. Belum lagi, banyak bakteri dan kuman yang mengancam untuk menempel pada baju yang tidak kering tersebut. Dan tahukah Smart Mom kalau pakaian yang masih basah tersebut rupanya juga bisa menimbulkan masalah kesehatan? Bahkan, hal tersebut bisa mengakibatkan terjadinya penyakit maupun infeksi yang tidak disadari kehadirannya. Risiko mengenakan baju yang tidak kering terhadap kesehatan sebenarnya sudah dibuktikan secara ilmiah, Smart Mom. Penelitian tersebut dilakukan oleh tim dari Wake Forest University School of Medicine North Carolina, tepatnya mengenai prevalensi masalah kulit serta faktor risiko yang terkait di kalangan pekerja pertanian keturunan Latino. Berdasarkan penelitian, ditemukan adanya lebih dari sepertiga partisipan yang melaporkan masalah pada kulit mereka, termasuk jamur kuku dan kulit, jerawat, benjolan, sengatan matahari, ruam, gatal, kapalan, serta gigitan serangga. Nah, walaupun temuan penelitian tersebut diperoleh berdasarkan survei di kalangan petani di North Carolina, Amerika Serikat, temuan tersebut dapat digeneralisasi bagi semua orang di seluruh dunia, tak peduli apa pekerjaan mereka. Lebih lanjut lagi, beberapa risiko kesehatan yang timbul dengan mengenakan baju yang masih basah – meskipun hanya sedikit basah sekalipun – juga meliputi masalah berikut ini. Infeksi kurap Kurap merupakan infeksi jamur yang menyerang kulit dan kuku. Gejalanya yang paling mudah dikenali adalah munculnya ruam dan rasa gatal pada bagian yang mengalami kemerahan. Kurap sendiri bisa menginfeksi kaki, tangan, kuku kaki, maupun kuku jari tangan. Bahkan, kulit kepala, pangkal paha, pantat, maupun paha bagian dalam bisa terinfeksi. Jamur penyebab kurap dapat tumbuh subur di lingkungan yang lembab, termasuk pada pakaian yang masih basah. Jadi, risiko serangan kurap jelas makin tinggi jika Smart Mom memaksa memakai baju yang belum kering. Memperparah eksim Eksim adalah penyakit kronis yang dapat mengakibatkan kulit menjadi merah dan terasa sangat gatal. Garukan terus-menerus karena eksim bahkan bisa menyebabkan luka, yang berujung pada komplikasi, misalnya infeksi bakteri. Kalau Smart Mom atau anggota keluarga ada yang memiliki kondisi ini, Smart Mom perlu tahu bahwa ada beberapa hal yang bisa memperparah eksim yang diderita. Contohnya kelembaban berlebihan yang bisa disebabkan oleh keringat berlebih, pakaian ketat, dan pastinya baju yang masih basah. Jerawat badan Tahukah Smart Mom kalau jerawat bisa menyerang bukan hanya wajah, tapi juga badan? Bahkan, jerawat di badan paling sering diakibatkan oleh pakaian basah karena kondisinya yang lembab. Belum lagi, kelembaban tersebut bercampur dengan panas sehingga mengakibatkan produksi sebum atau minyak pada kulit yang berlebih. Karena itu, jerawat tubuh pun muncul. Terbakar sinar matahari Pada dasarnya, pakaian berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh, baik dari panas maupun dingin. Nah, berbicara soal perlindungan dari panas, beberapa jenis pakaian tertentu bahkan bisa bantu meminimalisir risiko paparan sinar ultraviolet UV dari sinar matahari yang berbahaya. Jika pakaian basah, maka perlindungan dari UV juga jadi lebih sedikit karena beberapa sifat perlindungannya yang menghilang. Risiko infeksi jamur Selain jamur kurap, ada berbagai jenis jamur lainnya yang mengancam tubuh Smart Mom dengan memaksa memakai baju basah, seperti jamur Candida albicans. Infeksi karena jenis jamur yang satu ini umum terjadi pada bagian tubuh yang kondisi kulitnya memang secara alami lembab, seperti kemaluan pria maupun wanita, dan bagian mulut. Jika disepelekan dan tidak ditangani dengan baik, infeksi jamur pada kemaluan bisa mengakibatkan komplikasi yang memerlukan perawatan dalam jangka panjang. Jadi, agar Smart Mom dan keluarga nyaman beraktivitas walaupun di musim hujan, pastikan kondisi pakaian selalu kering total sebelum dikenakan, ya! Di samping itu, cegah bau tak sedap yang umum dialami selama musim hujan dengan mencucinya menggunakan detejen Attack Anti Bau yang dipadukan dengan pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up. Paduan keduanya tidak hanya akan membuat pakaian bebas bau, tapi juga terlindung dari pertumbuhan kuman penyebab bau dan memberikan wangi segar yang tahan 48 jam. Artikel Lainnya Lihat Semua Artikel Hati-Hati, Ternyata Beberapa Jenis Hijab Ini Tidak Perlu DisetrikaUntuk Smart Mom yang berhijab, biasanya hijab dengan bahan yang adem dan lentur jadi pilihan favorit Smart Mom. Sebab, hijab yang terbuat dari bahan tersebut memberikan kenyamanan maksimal saat dikenakan untuk aktivitas seharian penuh, serta kemudahan dalam mengatur hijab agar selalu terlihat rapi ketika dikenakan. Hanya saja, tak peduli secantik apa warna maupun motif pada hijab, tentunya jadi percuma kalau Smart Mom tidak bisa merawatnya dengan baik, dong. Perawatan hijab sendiri termasuk cara mencucinya, cara penyimpanan, maupun apakah kain hijab yang digunakan bisa disetrika atau tidak. Soalnya, ada beberapa jenis kain hijab yang justru akan rusak kalau Smart Mom menyetrikanya, lho! Wolpeach Wolfis Jenis kain yang satu ini bukan hanya digunakan untuk hijab, tapi juga untuk fashion item lainnya. Misalnya gamis, blus, dan kemeja. Kain ini pada dasarnya adalah perpaduan kain sutra dan katun dengan tambahan serat sintetis. Sifat kain ini “jatuh”, mirip seperti ceruti atau chiffon, namun wolfis lebih tebal sehingga tidak menerawang. Meskipun ada kandungan serat katunnya, kain wolfis juga punya serat sutra yang membuatnya jadi cukup tricky kalau Smart Mom ingin menyetrikanya. Idealnya, kain sutra hanya boleh disetrika dengan pengaturan suhu paling rendah kalau memang dibutuhkan. Jika disimpan dengan benar dengan cara digantung, malah kain sutra tidak perlu disetrika sama sekali. Kalau begitu, bagaimana jika jilbab berkerut? Smart Mom bisa atasi tanpa setrika, kok. Cukup gantung hijab wolfis di dalam kamar mandi ketika Smart Mom mandi apalagi mandi dengan shower. Soalnya, kelembaban di dalam kamar mandi dikenal bisa bantu singkirkan kerutan pada mayoritas kain yang mengandung serat sutra. Katun Shimmer Seperti yang ditunjukkan oleh namanya, kain yang satu ini merupakan salah satu varian dari kain katun. Hanya saja, kain ini punya permukaan yang agak berkilau alias shimmering, jadi dinamakan katun shimmer. Lembutnya bahan katun ini membuatnya anti kusut, terutama dengan cara penyimpanan yang tepat dan hindari melipatnya. Karena itu, hijab dari kain katun shimmer ini tidak perlu Smart Mom setrika lagi. Mudah, ya? Bubble Crepe Sekilas, kain bubble crepe mirip dengan kain diamond italiano. Hanya saja, bahan bubble crepe punya tekstur yang terlihat lebih kasar dibandingkan diamond italiano. Meski begitu, jangan sampai penampilannya menipu Smart Mom, ya! Soalnya, kain bubble wrap terasa halus ketika dipegang, kok! Di samping itu, jenis kain hijab yang satu ini juga tidak gampang kusut dan sangat lentur dengan sifatnya yang mudah “jatuh” seperti kain wolfis. Karena itu, kain bubble crepe sering jadi pilihan untuk pashmina. Maxmara Bahan maxmara ini sekilas mirip dengan satin, namun teksturnya terasa lebih lembut. Kalau Smart Mom paling suka mengenakan printed scarf alias hijab dengan beragam motif yang di-print, biasanya kain maxmara ini jadi bahan yang dipilih. Permukaan kain maxmara nampak berkilau sehingga mampu memberikan kesan glamor. Dengan beragam corak warna yang bisa dibilang tak ada batasnya, terutama untuk hijab print, tentu Smart Mom bisa bebas pilih sesuai selera, dong! Apalagi, jenis kain ini tidak perlu disetrika. Voal Hijab voal bisa dibilang merupakan pilihan hijab paling populer dan kekinian saat ini. Sebenarnya, voal merupakan salah satu jenis katun, namun serat-seratnya cukup longgar dan lebih tipis, sehingga sangat nyaman dikenakan di siang hari sekalipun. Di samping itu, hijab voal juga tidak menerawang. Jenis kain yang satu ini juga sangat dikenal sebagai pilihan yang mudah diatur serta tidak mudah kusut, Jadi, Smart Mom jelas tidak perlu pusing-pusing memikirkan bagaimana cara menyetrikanya, kan/ Soalnya, hijab voal sama sekali tidak perlu diseterika, lho! Kain bahan hijab terkenal akan warna-warninya yang cantik serta karakteristiknya yang lembut. Karena itu, Smart Mom perlu memilih deterjen yang bisa menjaga warnanya tetap cerah, membersihkan noda dan kotoran, serta menjaga kualitas serat kain agar tidak rusak. Belum lagi, pilih juga deterjen yang bisa bantu hilangkan bau keringat setelah hijab dikenakan seharian, dan tidak menimbulkan bau tak sedap setelah dicuci maupun dijemur. Untuk itulah Smart Mom perlu memilih Attack Batik Care sebagai deterjen untuk membersihkan dan merawat hijab-hijab cantik kesayangan Smart Mom. Eits, jangan bingung dulu karena Attack Batik Care diformulasikan secara khusus untuk kain halus dan lembut, termasuk sutra, satin, katun, dan berbagai jenis kain hijab favorit Smart Mom, lho! Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry Ini Penyebab Baju Rusak Saat DicuciMesin cuci harusnya jadi alat yang bisa mempermudah Smart Mom saat mencuci pakaian, kan? Akan tetapi, kok baju malah jadi rusak ketika Smart Mom mencuci menggunakan mesin cuci, ya? Eits, sebelum marah-marah dan menyalahkan mesinnya, coba Smart Mom pikir-pikir lagi, terutama kebiasaan Smart Mom saat menggunakan mesin cuci. Soalnya, besar kemungkinan kalau baju rusak karena kesalahan Smart Mom saat mencuci, lho! Hmm, apa saja ya kesalahan penggunaan mesin cuci yang bisa sebabkan kerusakan pada pakaian? Simak daftarnya di sini, yuk! Mengabaikan Petunjuk Perawatan Pakaian Ketika Smart Mom membeli sebuah pakaian, biasanya ada petunjuk perawatan yang bisa ditemukan pada labelnya. Nah, petunjuk perawatan tersebut bukan sekadar pajangan lho Smart Mom. Sebab, beda jenis kain dan model pakaian berarti beda cara perawatannya. Cucian Tidak Dipilah dan Dipisah Langsung mengumpulkan semua baju kotor dan menjejalkannya masuk mesin cuci memang terdengar mudah dan praktis. Akan tetapi, Smart Mom harus ingat kalau tidak semua pakaian bisa dicuci dengan cara sama. Sebagai contoh, ada jumlah deterjen dan suhu air tertentu yang dibutuhkan untuk mencuci baju katun, yang berbeda dengan jika Smart Mom mencuci sprei. Karena itu, selalu pilah dan pisah pakaian sebelum memasukkannya ke dalam mesin cuci, ya! Smart Mom bisa lakukan berdasarkan warna, misalnya warna gelap, terang, dan putih. Saku Baju Tidak Dikosongkan Sebelum Mencuci Mulai sekarang, selalu biasakan untuk mengecek saku pakaian sebelum Smart Mom mencuci, yuk! Soalnya, keberadaan berbagai benda yang masih ada di dalam saku dan lupa dikeluarkan sebelum mencuci bisa mengakibatkan “bencana”, lho! Contohnya pulpen yang masih ada di saku pakaian, kalau ikut tercuci tintanya bisa mengotori baju. Padahal, tinta adalah salah satu noda paling bandel pada pakaian! Lupa Menutup Resleting Pakaian Kesalahan lain yang kelihatannya sepele tapi bisa merusak baju saat dicuci adalah lupa menutup resleting. Soalnya, kelalaian ini bisa menyebabkan pakaian lain jadi tersangkut di resleting. Ditambah dengan putaran mesin, jangan kaget kalau baju yang Smart Mom cuci malah jadi rusak. Tidak Bersihkan Noda Sebelum Mencuci Sebelum mencuci dengan mesin, ada beberapa jenis noda yang harus dibersihkan lebih dulu, lho. Soalnya, ada beberapa noda yang malah jadi makin susah dibersihkan kalau sudah terkena air. Kemudian, tidak semua noda bisa hilang walaupun Smart Mom sudah menggunakan air panas sekalipun. Jadi, sesuaikan metodenya sesuai jenis noda terlebih dahulu untuk menyingkirkannya sebelum memasukkan pakaian ke dalam mesin cuci ya Smart Mom! Penggunaan Deterjen yang Terlalu Banyak Barangkali Smart Mom beranggapan kalau makin banyak deterjen yang dituangkan ke dalam mesin berarti cucian yang makin bersih dan wangi. Ternyata, anggapan tersebut salah besar lho Smart Mom! Justru penggunaan deterjen dalam jumlah berlebih bisa merusak pakaian, bahkan merusak mesin cuci juga. Karena itu, selalu perhatikan takaran yang ada pada kemasan deterjen sebelum menggunakannya agar tidak keliru. Ingin cucian Smart Mom selalu wangi, segar, dan bebas dari bau apek, bau air rendaman, atau bau keringat sepanjang hari? Tenang saja, karena ada pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up yang bisa berikan kesegaran selama 48 jam, dan deterjen Attack Anti Bau yang bantu cegah pertumbuhan kuman penyebab bau tak sedap pada pakaian. Bukan hanya bersih, baju pun bebas noda dan nyaman dikenakan sepanjang hari, deh! Nah, itulah beberapa alasan mengapa baju Smart Mom malah rusak setelah dicuci. Dari daftar di atas, apa saja “dosa” yang selama ini Smart Mom lakukan? Sebelum makin parah, yuk ubah kebiasaan Smart Mom sebelum mencuci baju dengan mesin mulai dari sekarang juga, dimulai dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas! Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry Hindari 5 Kesalahan Saat Menjemur Pakaian Ini!Berkat kehadiran teknologi bernama mesin cuci, mencuci pakaian di zaman sekarang sudah bukan lagi pekerjaan yang sulit kan, Smart Mom? Cukup masukkan pakaian dan deterjen ke dalam mesin, cucian pun beres dan tinggal dijemur. Apalagi, pengaturan mesin cuci saat ini makin beragam dan bisa sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan. Menjemur sendiri juga merupakan pekerjaan mudah, bahkan sejak zaman dulu. Lagipula, apa sih yang sulit dari menggantung pakaian di tempat terbuka yang mendapatkan sinar matahari dalam jumlah cukup? Eits, ternyata realitanya tidak semudah itu lho Smart Mom! Sebab, rupanya masih ada banyak orang yang melakukan kesalahan ketika menjemur pakaian. Parahnya lagi, berbagai kesalahan tersebut bisa mengakibatkan pakaian jadi melar atau warna memudar. Pastinya Smart Mom tidak ingin hal tersebut terjadi pada pakaian Smart Mom, kan? Hmm, apa saja ya kesalahan saat menjemur pakaian yang wajib Smart Mom waspadai dan hindari? Daripada terus-terusan bertanya-tanya, yuk simak daftarnya berikut ini! Membalik Pakaian saat Menjemur Banyak orang – dan Smart Mom barangkali adalah salah satunya – yang membalik pakaian sebelum mencuci, sehingga menjemur pakaian masih dalam kondisi terbalik juga. Cara ini memang bisa membantu melindungi warna pakaian dengan mencegah pemudarannya. Hanya saja, tips ini berlaku hanya untuk pakaian biasa, lho! Kalau Smart Mom akan menjemur pakaian dalam, justru Smart Mom harus menjemurnya bukan dalam kondisi terbalik. Sebab, menjemur baju dalam secara terbalik justru akan membuat kuman dan debu mudah menempel pada sisi kain yang bersentuhan dengan kulit, sehingga meningkatkan risiko infeksi atau penyakit kulit, terutama pada kulit sensitif. Tidak Membalik Pakaian Nah, tadi Smart Mom sudah tahu kan kalau menjemur pakaian dalam justru tidak boleh dilakukan dalam keadaan terbalik. Untuk pakaian biasa, justru Smart Mom wajib menjemurnya secara terbaik, alias bagian dalam ada di sisi luar, dan bagian luar ada di sisi dalam. Dan seperti yang sudah dijelaskan, tujuannya adalah untuk melindungi warna agar tidak cepat pudar. Cara yang sama juga berlaku untuk melindungi sablon yang ada pada pakaian, terutama jika pakaian dijemur saat matahari sedang terik-teriknya. Tidak Langsung Menjemur Pakaian Setelah Mencuci Apakah Smart Mom termasuk yang suka menunda-nunda menjemur baju setelah selesai mencuci menggunakan mesin cuci? Waduh, Smart Mom harus segera hentikan kebiasaan ini kalau Smart Mom ingin menjaga kondisi pakaian. Pasalnya, putaran mesin yang sangat cepat ketika mengeringkan pakaian bisa mengakibatkan baju jadi kusut dan bau apek kalau masih dibiarkan di dalam mesin, alias tidak segera dikeluarkan untuk dijemur. Mengabaikan Panasnya Matahari Memang benar bahwa sinar matahari dibutuhkan saat menjemur pakaian. Hanya saja, Smart Mom juga harus memerhatikan panasnya matahari pada hari ketika Smart Mom akan menjemur baju. Sebab, sinar matahari yang terlalu panas bisa mengakibatkan beberapa jenis kain tertentu jadi mengeras. Di samping itu, warna pakaian juga jadi lebih mudah pudar dan sablon pada baju juga lebih berisiko mengelupas. Karena itu, sebaiknya Smart Mom pilih tempat menjemur yang teduh, misalnya di bawah naungan pohon atau di bawah atap asbes bening. Menggunakan Gantungan untuk Menjemur Baju Berbahan Melar Pakaian dengan bahan yang mudah melar seperti sweater biasanya memang butuh waktu lebih lama untuk dijemur. Karena itu, banyak orang yang menjemurnya seolah seperti menjemur pakaian biasa, misalnya dengan cara menggantungnya pada gantungan baju atau menggunakan jepit jemuran untuk menjepitnya pada tali. Padahal, karena sifat bahan baju yang mudah melar, cara seperti itu justru akan membuat baju lebih cepat molor, terutama pada bagian baju jika dijepit, dan bagian bawah jika menggunakan gantungan. Terus, apa cara teraman untuk menjemur baju dengan bahan melar, ya? Mudah kok, Smart Mom. Cukup masukkan baju dalam kondisi terlipat ke dalam jaring laundry, kemudian gantungkan jaring laundry tersebut. Air pun akan menetes keluar lewat jaring, dan serat baju tetap terjaga. Wah, ternyata kesalahan saat menjemur pakaian sesepele itu, ya? Nah, kalau Smart Mom ingin selalu menjaga kondisi pakaian, mulai ubah kebiasaan menjemur dan hindari kesalahan-kesalahan di atas, ya! Selain itu, selalu gunakan deterjen Attack Anti Bau dan pewangi sekaligus pelembut Attack Fresh Up yang akan merawat serat-serat pakaian dan melindungi pakaian dari bau serta memberikan kesegaran yang tahan lama Diupload pada 6 January 2020 Smart Laundry
TipsAki kering adalah tipe yang umum dipakai oleh kendaraan keluaran terbaru. Baik itu mobil ataupun motor, kebanyakan dibekali aki kering Kamis, 21 Juli 2022
arti kata kering dalam bahasa karo 1 kerah sumur itu sudah - telagah ndai enggo kerah ; kirah; areh; ikan; dl mantra koring; mesegal; - krn angin timur itu mesegal ibahan angin perlego; 2 tt ladang tuhur; tuhor; 3 tt alur sungai msl dagal; dogal; 4 ttmput pate; 5 tt tumbuhan pera; kekuatanku - spt pecahan periuk tanah pera me gegehku bagi sanga-sanga kudin taneh; 6 tt padi yg telah dijemur piher; mekasang; 7 tt lauk pauk ~ menyebabkan sulit ditelan merekah; 8 tt sumur tagas; ~ dan gersang 9 tt sebidang tanah tagasen; 10 tt daging, ikan sale; setengah -11 tt kayu bakar kulaÂkula manuk; daging - beltu-beltu; 12 tt daging; menjadi - pera-pera; iang TRM; sesuatu yg sudah Âkerah-kerah; agak - mekerah; yg mati - patena rih; dijadikan daging - ibeltu-beltuken; mengeringkan 1 ngkerahi; ngkerahÂken; njemur; nale; ngkasangken; ngikan; 2 tt daging meltui; 3 tt candu nggotok kapas kapuk utk mencari biji-biji yg bernas teptep; neptep; sebagian sungai utk dpt menangkap ikan yg dilakukan dng "tuba", ngareh; dikeringkan isale; isale-sale; beltu; beltu-beltuken dasar sebagian sungai yg telah arehen; pengeringan 1 tt tempat - penÂjemuren; sampen; pengkerahen; kekerahen; penggotok; 2 tt jagung torongen; alat pinale; kekeringan cuaca legon. Kalimat contoh kalimat yang menggunakan kata kering dalam bahasa karo Bahasa Indonesia Sudah beberapa hari waduk itu kering Bahasa Karo Piga wari enda kerah tambakna
Tenggorokankering terjadi sebagai gejala dari kondisi kesehatan lain. Penyebab tersebut bisa bermacam-macam, dari yang ringan hingga yang lebih serius, seperti berikut ini. Udara yang kering. Dehidrasi. Infeksi virus, seperti flu. Penyakit amandel. Alergi. Gastroesophageal reflux disease (GERD). Laringitis. Sleep apnea. Sindrom Sjorgen.
- Pernahkah Kawan Puan merasa kulit sangat kering walau sudah pakai pelembap? Jika ya, mungkin ada kebiasaan-kebiasaan yang kamu lakukan yang menjadi penyebab kulit lebih rentan dari Healthline setidaknya ada beberapa alasan yang membuat kulit tetap kering meski sudah menggunakan pelembap. Baca Juga Simak! 6 Cara Mengatasi Masalah Jerawat Saat Kondisi Kulitmu Kering 1. Dehidrasi atau malnutrisi Lapisan luar kulit kita terdiri dari 15-20 persen air, sehingga saat tubuh kekurangan asupan air atau bahkan dehidrasi, maka hal tersebut dapat berdampak pada kulit. Kulit akan kehilangan elastisitasnya dan menjadi lebih rentan mengalami kering. Selain kekurangan air, kekurangan sejumlah asupan vitamin seperti vitamin A, vitamin D, dan zinc juga dapat membuat kondisi kulit kering. 2. Tidak melakukan eksfoliasi Mereka yang memiliki kulit kering terkadang khawatir kulitnya akan semakin kering saat melakukan eksfoliasi. Padahal, saat tidak melakukan eksfoliasi maka sel-sel kulit mati akan menumpuk di permukaan kulit dan dapat memberikan tekstur kering dan bersisik. Dengan melakukan eksfoliasi, maka sel kulit mati terangkat dan membantu memperbaiki tekstur kulit. 3. Mencuci muka secara berlebihan Pada dasarnya kulit tubuh kita mengandung minyak alami yang dapat membantu menjaga hidrasi kulit serta melindungi skin barrier. Namun, saat kita membersihkan muka secara berlebihan, maka tindakan tersebut dapat mengancam kelembapan kulit. Akibatnya, kulit akan kehilangan minyak alaminya dan menjadi kering. Karenanya sebagian orang kerap mengalami kulit terasa kencang usai membersihkan wajah, hal tersebut adalah salah satu gejala terlalu berlebihan saat mencuci muka. 4. Kandungan cleanser Banyaknya produk cleanser yang beredar di pasaran, mungkin membuat kita menjadi penasaran untuk mencobanya guna mendapatkan produk yang tepat. Namun, sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk cleanser, disarankan untuk memperhatikan kandungan yang terdapat di dalamnya. Jika terdapat bahan aktif yang terlalu keras maka dapat berpotensi menyebabkan kulit mengalami iritasi. Bahan cleanser yang berpotensi menyebabkan kulit kering dan iritasi di antaranya adalah isopropyl alcohol, benzyl alcohol, sulfates, dan fragrance. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan produk cleanser yang berbahan gentle untuk kamu yang memiliki kulit kering. Baca Juga 5 Cara Merawat Kulit dan Rekomendasi Produk Skincare Usia 50-an 5. Menggunakan pelembap yang tidak tepat Seperti kita ketahui, terdapat berbagai produk pelembap dengan beragam kandungan bahan aktif di dalamnya. Tiap masing-masing pelembap tentu tidak dapat digunakan oleh semua jenis kulit dan kondisi kulit. Bagi yang memiliki jenis kulit kering, maka pelembap yang dibutuhkan adalah yang memiliki tekstur lebih tebal dibandingkan dengan pelembap untuk kulit berminyak. Salah satu bahan aktif yang dibutuhkan oleh kulit kering untuk bantu melembapkannya adalah ceramide. Selain ceramide, bahan aktif lainnya untuk bantu melembapkan adalah antioksidan, hyaluronic acid, salicylic acid, dan glycerin. Baca Juga Kulit Juga Bisa Dehidrasi! Lakukan Hal Ini Agar Kulit Sehat Saat Puasa 6. Mandi dengan air hangat Sebagian dari kita mungkin akan memilih mandi dengan air hangat karena akan terasa begitu nyaman dan rileks. Namun, faktanya mandi dengan air hangat dapat berisiko merusak lapisan luar kulit dan skin barrier. Sehingga, kebiasan tersebut dapat berpotensi menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan rentan terhadap iritasi.*
Selainmembuat tidak nyaman, bibir kering dan pecah-pecah juga kurang sedap dipandang. Tak peduli secakep apapun seseorang, kalau bibirnya kering, maka itu dapat merusak penampilannya. Untuk mengatasi bibir kering, Menjilat bibir yang kering hanya akan lebih membuat kering lagi dan lagi. Karena air liur menguap dengan cepat, sehingga bibir
Tidak Kering-kering Karena Masih.. TTS Lontong 5 Huruf, Manusia Biasa tidak Akan Bisa Jawab nih – Kunci jawaban dari pertanyaan tentang tidak kering-kering’ TTS Cak Lontong dapat kamu simak lengkap dengan penjelasannya pada artikel ini. Ini merupakan sebuah pertanyaan dari teka-teki silang ala Cak Lontong yang memang sulit untuk dijawab. Meskipun teka-teki dari Cak Lontong banyak yang sulit dan bikin emosi, banyak juga tebakan dari komedian ini yang lucu dan menghibur. Terkadang, tebakan lucu seperti ini juga bisa ditemukan pada media sosial seperti twitter facebook dan Instagram. Pada umumnya, pemain menjawab pertanyaan dari TTS Lontong Tidak kering-kering karena masih..’ adalah BASAH dalam 5 huruf. Tapi sayangnya tidak sesuai dengan petunjuk yang tersedia. Untuk itu, simak penjelasannya sampai tuntas ya guys, untuk menjawab teka-teki silang ala Cak Lontong lengkap dengan penjelasannya. Jawaban Pertanyaan TTS Cak Lontong tentang Tidak Kering-kering Seperti biasa, dalam menjawab pertanyaan TTS ini kamu harus mengikuti pola berpikir Cak Lontong yang kita ketahui memang tidak biasa. Jawaban dari pertanyaan tersebut bukanlah demikian. Karena, biasanya kita terjebak pada petunjuk kata yang terdapat pada kotak dan petunjuk dalam game TTS Lontong ini yang terdiri dari 5 kotak. Dapatkan Update Berita Terbaru dari di Google News Laman 1 2 .