BANJAR FOKUSJabar.id: Warga di Kota Banjar mendadak heboh. Hujan deras yang mengguyur Kota Banjar Jumat (6/4/2018) bukan hujan biasa, melainkan hujan es menyerupai batu kerikil kecil. Warga kaget ketika air hujan yang menimpa atap rumah suaranya sangat kencang begitu dilihat air yang turun beku seperti serbuk es. Hujan es fenomena yang langka terjadi di Kota Banjar. []DENPASAR, Fenomena hujan es terjadi di Banjar Dinas Dadap Putih, Desa Tista, Busungbiu, Buleleng, Bali, Minggu 22/11/2020. Fenomena ini sempat direkam oleh masyarakat kemudian videonya tersebar dan viral di media sosial. Seperti yang diunggah oleh akun Instagram yang menyebut hujan es sebesar biji kopi. "Hujan es sebesar biji kopi terjadi sekitar 15 menit di Dadap Putih," tulis akun tersebut. Baca juga Diklaim Pernah Terjadi 20 Tahun Lalu, Hujan Es Sebesar Kelereng Melanda Kacamatan di NTT Ini Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya membenarkan fenomena tersebut. Hujan es terjadi sekitar pukul WITA dan berlangsung sekitr 30 menit. Baca juga Ini Daftar Lengkap Besaran UMK Jatim 2021 Sebelum hujan, di lokasi tersebut tampak mendung tebal disertai angin kencang. Lalu turun hujan lebat yang disertai butiran es yang mengguyur sekitar lingkungan desa. "Hujan disertai butiran es ini berlangsung kurang lebih sekitar 30 menit," katanya melalui pesan Whatsapp, Minggu malam. Fenomena itu tak sampai menyebabkan korban jiwa atapun material. Dua kali terjadi Fenomena hujan es terjadi dua kali di Bali dalam sepekan terakhir. Pertama, hujan es terjadi di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali pada Kamis 19/11/2020. Kemudian hujan es kedua dilaporkan terjadi di Banjar Dinas Dadap Putih, Desa Tista, Busungbiu, Buleleng, Bali, Minggu 22/11/2020. Prakirawan cuaca BMKG Wilayah III Denpasar Eka Putra mengatakan, tak ada yang perlu dikhawatirkan dari fenomena hujan es ini. Menurutnya, hujan es di Indonesia lumrah terjadi. "Hujan es pada dasarnya untuk wilayah Indonesia secara umum bukan sesuatu yang luar biasa, hal tersebut lumrah terjadi," katanya saat dihubungi, Senin 23/11/2020 pagi. Ia menjelaskan hujan es ini disebabkan oleh adanya awan kumulonimbus. Setelahlima menit berlalu, kata dia, butiran es sudah menghilang dan dilanjutkan dengan hujan disertai angin kencang. Hujan es tersebut terjadi di beberapa wilayah saja di Desa Sangketan. Yakni di
- Fenomena melanda tiga desa di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Minggu 22/11/2020. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat I Gusti Bagus Sugihartha mengatakan, belasan rumah warga mengalami kerusakan dalam peristiwa itu."13 rumah rusak di Desa Kotaraja, satu rumah rusak di Desa Prian, dan 17 rumah rusak di Desa Pringga Jurang," kata Bagus dalam keterangan tertulis, Senin 23/11/2020. Baca juga Hujan Es Sebesar Biji Kelengkeng Terjadi di Lombok Timur Sebelumnya, dua desa di Bali juga terjadi fenomena alam terjadi di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali pada Kamis 19/11/2020. Lalu di Banjar Dinas Dadap Putih, Desa Tista, Busungbiu, Buleleng, Bali, Minggu 22/11/2020. Awan kumulonimbus Menurut penjelasan salah satu prakirawan cuaca BMKG Wilayah III Denpasar Eka Putra, fenomena itu terjadi karena adanya awan kumulonimbus. Masyarakat, menurutnya, tak perlu khawatir akan fenomena itu. "Hujan es pada dasarnya untuk wilayah Indonesia secara umum bukan sesuatu yang luar biasa, hal tersebut lumrah terjadi," katanya saat dihubungi, Senin 23/11/2020 pagi. Baca juga Hujan Es Landa Lombok, Puluhan Rumah di 3 Desa Rusak
Istimewa Buleleng - Fenomena hujan es terjadi di Banjar Dinas Dadap Putih, Tista, Busungbiu, Buleleng, Bali. Hujan itu berbentuk butiran kecil yang menyerupai es dengan disertai hujan lebat. Hujan es itu terjadi Minggu (22/11) siang. Hujan berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Tak ada korban jiwa dan kerugian dalam fenomena hujan es tersebut.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Hujan merupakan fenomena alam yang sering terjadi di Indonesia, termasuk di Kabupaten Banjar. Namun, setiap kali hujan turun, pemberitaan tentang fenomena tersebut selalu muncul di media massa. Dalam pemberitaan tersebut, terdapat penggunaan framing atau kerangka berpikir tertentu yang dapat mempengaruhi pandangan dan persepsi masyarakat terhadap hujan di Kabupaten Banjar. Oleh karena itu, artikel ini akan melakukan analisis framing pada pemberitaan fenomena hujan di Kabupaten Banjar, dengan tujuan untuk memahami bagaimana media membingkai isu tersebut dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi opini artikel kali ini data yang di kumpulkan adalah 10 Berita pada 5 Media Massa yang sudah di rangkum pada tabel yang tersedia Sumber Media Massa Sumber Media Massa Pada data yang terdapat di tabel bisa kita cari kesimpulan per media massa menggunakan metode framing berita dari AntaraNews yang berjudul "Sejumlah rumah terendam banjir akibat curah hujan tinggi di Banjar" menjelaskan bahwa curah hujan yang tinggi menyebabkan air sungai meluap dan membanjiri sebagian rumah warga dengan ketinggian 20-70 cm. Dan pada berita yang berjudul "Darurat bencana banjir di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan" Menjelaskan bahwa penetapan status tanggap darurat bencana selama 14 hari di sebabkan banjir yang terjadi di 11 kecamatan akibat cuaca ekstrim dan meningkatnya curah berita dari Info Publik Kabupaten Banjar yang berjudul " Hujan Deras di Martapura Sebabkan Banjir, BPBD Sigap Bantu Warga Guntung Alaban" yang membahas tentang hujan yang mengguyur kota Martapura membuat beberapa ruas jalan tergenang banjir seperti jalan di Sungai Kacang dan Guntung Alaban. Dan pada berita yang berjudul "Curah Hujan Masih Tinggi, Wabup Ingatkan Tetap Waspada" Menjelaskan bahwa wakil bupati Kabupaten Banjar meenghimbau agar masyarakat tetap waspada karena curah hujan masih yang di publish oleh yang berjudul "Curah Hujan Masih Tinggi di Kabupaten Banjar, Wabup Ingatkan Warga Tetap Waspada" menjelaskan bahwa BMKG mengingatkan potensi hujan yang tinggi terjadi di sejumlah wilayah di KalSel termasuk Kab. Banjar. Sedangkan pada berita yang berjudul "Viral Video Hujan Es di Sungai Gadung Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar Beredar di Facebook" menjelaskan adanya cuaca ektrim yang membuat hujan es di Sungai Gedung Kec. Pengaron. Sedangkan pada pemberitaan di yang judulnya "Hujan Intensitas Tinggi, Lebih Dari rumah di Kabupaten Banjar Terendam" menerangkan bahwa akibat intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan rumah terendam banjir. Sedangkan pada berita "BPBD Kabupaten Banjar Terus Siaga di Lokasi Banjir dan Pendistribusian Logistik" menjelaskan curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir di beberapa wilayah yang membuat pendistribusian logistik berita dari laman resmi kominfo Prof Kalsel yang berjudul "Banjir Di Kabupaten Banjar, Dinsos Kalsel Siapkan Relawan Bantu Masyarakat" menerangkan bahwa Bencana Hidrometeorology yang diprediksi oleh BMKG beberapa waktu lalu kembali terjadi, kali ini daerah yang terdampak yaitu beberapa desa di Kecamatan Sei Pinang, Kabupaten Banjar, mulai terendam banjir. Hujan lebat mengakibatkan desa di DAS Riam Kiwa Terdampak karena luapan air sungai. Dan pada berita yang berjudul "Pemprov Kalsel Antisipasi Bencana Pada Musim Hujan" menjelaskan bahwa Pemprov Kalimantan Selatan mengantisipasi bencana banjir pada musim hujan terutama di Kabupaten Banjar yang kebanyakan adalah daerah rawan hasil Framing Berita Di atas dapat kita simpulkan bahwa, media massa di kabupaten banjar yang memberitakan siklus hidrologi dalam hal ini adalah hujan selalu berkaitan dengan pemberitaan bencana alam yaitu Banjir yang di akibatkan oleh curah hujan yang tinggi dan air sungai yang meluap. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
hujan es di Bali. ©2020 - Hujan es terjadi di Banjar Dinas Dadap Putih, Desa Tista, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Bali, Minggu 22/11. Fenomena tersebut sempat direkam warga dan akhirnya viral di media sosial. Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya membenarkan fenomena itu. "Fenomena alam, hujan yang menyerupai butiran es di Desa Tista," kata Sumarjaya, Senin 23/11. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul Wita. Sebelum hujan, mendung tebal disertai angin kencang. Lalu turun hujan lebat disertai dengan butiran es. Peristiwa ini terjadi sekitar lingkungan Desa Tista yang berlangsung kurang lebih sekitar 30 menit. Tidak ada laporan kerugian materil serta jiwa. "Dampak dari kejadian tersebut untuk kerugian jiwa dan material nihil," ujar Sumarjaya. Untuk fenomena hujan es yang terjadi di dua daerah di Pulau Bali, adalah fenomena secara umum dan lumrah terjadi. "Kalau hujan es, pada dasarnya untuk wilayah Indonesia secara umum itu bukan sesuatu luar biasa. Artinya, hal tersebut lumrah terjadi," kata Prakirawan cuaca BMKG Wilayah III Denpasar Eka Putra. Fenomena hujan es, itu diketahui terjadi di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali pada Kamis 19/11 dan hujan es kedua juga dilaporkan terjadi di Banjar Dinas Dadap Putih, Desa Tista, Busungbiu, Buleleng, Bali, Minggu 22/11. Eka menerangkan, hujan es itu pada dasarnya disebabkan awan jenis kumulonimbus. Di dalam awan itu sudah terkandung adanya unsur es. "Kalau misal es yang jatuh dari puncak awan itu, tidak sampai meleleh atau tidak cair semua. Itu, biasanya fonemena hujan es terjadi. Jadi, masih berupa kristal-kristal paling tidak sebesar kelereng," ujarnya. [noe]Baca jugaBMKG Atmosfer Tidak Stabil Berpotensi Cuaca EkstremWaspadai Bahaya Hidrometeorologi Akibat Cuaca Ekstrem Sepekan ke DepanCuaca Ekstrem Picu Longsor di Simalungun dan Karo Sumatera UtaraPotensi Cuaca Ekstrem, Nelayan Manokwari Diminta Selalu Waspada Saat MelautIni Wilayah dengan Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
Selaindi Gunung Slamet, fenomena hujan es sebesar biji kopi juga terjadi di Banjar Dinas Dadap Putih, Desa Tista, Busungbiu, Buleleng, Bali, pada Minggu (22/11/2020). dan Geofisika (BMKG) juga melaporkan adanya hujan es yang terjadi di Montong Gading, kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Timur , pada Minggu (22/11/2020) sekitar pukul 15.
Butiran es sebesar biji kopi jatuh bersama hujan di di Banjar Dinas Dadap Putih, Desa Tista, Busungbiu, Buleleng, Bali, Senin 9/11/2020. Klik tombol Play untuk mendengarkan artikel - Peristiwa langka dan aneh terjadi di wilayah Bali pasalnya dilaporkan telah terjadi hujan es sebanyak dua kali dalam sepekan terakhir. Hujan es tersebut terjadi di dua tempat yang berbeda. Pertama terjadinya hujan es dikawasan Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali pada Kamis 19/11/2020. Kemudian hujan es kedua dilaporkan terjadi di Banjar Dinas Dadap Putih, Desa Tista, Busungbiu, Buleleng, Bali, Minggu 22/11/2020. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika langsung bertindak cepat menjelaskan fenomena ini agar tak terjadi multi tafsir dikalangan masyarakat. Baca Juga Pelipat Surat Suara Pilkada Makassar 2020 Dibayar Rp 200 per Lembar Prakirawan cuaca BMKG Wilayah III Denpasar Eka Putra mengatakan, tak ada yang perlu dikhawatirkan dari fenomena hujan es ini. Menurutnya, hujan es di Indonesia lumrah terjadi. "Hujan es pada dasarnya untuk wilayah Indonesia secara umum bukan sesuatu yang luar biasa, hal tersebut lumrah terjadi," katanya saat dihubungi, Senin 23/11/2020 pagi. Ia menjelaskan hujan es ini disebabkan oleh adanya awan kumulonimbus. Awan yang menjulang tinggi ini memiliki kandungan es di dalamnya sehingga saat hujan turun, butiran es akan ikut jatuh. Baca Juga Jadi Kapolda Kalsel, Rikwanto Siap Lanjutkan Program Kerja Nico Afinta.